Sobat Pernah mendengar kata indigo ..? tahukah sobat apakah Indigo itu ..? mari kita simak artikel berikut ini sobat ..
http://bacaan-hari.blogspot.com/ |
Istilah Indigo
Seperti kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera,
tetapi apa sih yang dinamakan indera keenam, sampai lahir istilah itu. Kata indigo
sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru
sampai violet. Bagaimana hubungan warna itu dengan anak-anak yang mendapat
julukan tersebut dan diketahui memiliki indera keenam, Indera yang dimaksud
adalah intuisi, semua orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus anak
indigo mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan orang
kebanyakan.
Mereka demikian peka seperti halnya anak jenius mempunyai
kepintaran di atas rata-rata, demikian juga anak indigo mempunyai intuisi luar
biasa tajam.
Dalam literatur kesehatan seperti yoga, prana, autohipnotis,
meditasi dan sebagainya dikenal bahwa manusia selain mempunyai fisik yang bisa
dilihat dan diraba juga mempunyai tubuh halus yang hanya bisa dilihat oleh
orang-orang yang berbakat kewaskitaan, yaitu orang yang extra sensory
perception (ESP)-nya berkembang dengan baik karena tubuh halus itu berbentuk
energi sinar berada di bawah empat oktaf dari kemampuan mata kasat melihat.
Mata kasat sendiri hanya mampu melihat warna pelangi, yaitu
dari ungu sampai merah. Sedangkan badan halus itu berada di bawah warna merah
termasuk far infra red ray (FIR) dengan panjang gelombang sekitar 12-6 mikron,
frekuensi 60-120 Hz, dan orang awam mengenalnya dengan sebutkan aura. Yaitu,
sinar elektro-magnetik dari tubuh. Sinar elektromagnetik yang memancar dari
tubuh seseorang berbentuk elips mengelilingi tubuh fisik, kualitas warna dan
kepadatannya mengindikasikan kesehatan dan karakter seseorang.
Untuk mengetahui apa warna sinar elektromagnetik yang
dikenal sebagai aura, kini orang tidak perlu menunggu sampai mempunyai
kemampuan ESP yang dikenal juga dengan istilah “mata ketiga”. Di Jakarta sudah
ada mesin foto aura generasi akhir yang disebut Aura Video Station.
Di situ kita bisa melihat secara langsung di layar monitor
energi sinar elektromagnetik atau aura itu bergerak membentuk selubung dari
tubuh fisik sesuai dengan tingkatan kesehatan dan emosi seseorang yang
diproyeksikan dengan warna. Nah, warna anak indigo sementara ini berdasarkan fakta
yang terkumpul umumnya berwarna biru sampai violet sebagai dominasi dari
aktifnya cakra keenam, yang juga disebut cakra “mata ketiga”.
Berikut ini kita akan melihat apa itu cakra dan dari mana
kaitan warna itu dengan intuisi tajam yang menjadikan seseorang berpredikat
indigo dengan ketajaman intuisinya.
Di tubuh halus manusia yang disebut juga tubuh bioplasmik
diketahui punya pintu-pintu energi. Kesehatan pintu-pintu energi itulah yang
mendasari energi elektromagnetik (aura) seseorang dan warna yang tertangkap
sebagai pancaran sinar elektromagnetik itu adalah hasil dominasi keaktifan
pintu-pintu energi tersebut. Pintu-pintu energi itu disebut cakra diambil dari
bahasa Sansekerta yang berarti roda yang berputar.
Dalam literatur Yoga dikenal tubuh bioplasmik seseorang
punya pintu-pintu energi yang berjumlah sekitar 360 dan terdiri dari
pintu-pintu besar, sedang, dan kecil. Tetapi yang sangat berperan menghasilkan
warna aura adalah pintu-pintu besar, dan dikenal dengan sebutan cakra-cakra
utama yang berjumlah tujuh dan punya nama dan warna tertentu, serta memberi
intensitas energi sendiri-sendiri pada tiap wilayah kesehatan organ dari tubuh
fisik itu sendiri yang dijabarkan sebagai berikut.
- Cakra dasar warna energi merah bertanggung jawab untuk kesehatan tulang dan otot di tubuh fisik dan memberi energi pada semangat hidup seseorang.
- Cakra kedua warna energi oranye bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada kemampuan berinteraksi dengan sesama.
- Cakra ketiga warna energi kuning bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada ambisi seseorang baik positif maupun negatif.
- Cakra keempat warna energi hijau bertanggung jawab pada semua organ yang berada dalam rongga dada dan memberi energi pada timbang rasa perasaan seseorang.
- Cakra kelima warna energi biru bertanggung jawab pada organ dalam rongga leher termasuk telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan memberi energi pada kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi, juga berkreativitas halus seperti melukis, dan menulis.
- Cakra keenam warna energi indigo disebut juga nilai yang bertanggung jawab pada seluruh organ dalam rongga kepala termasuk pancaindera dan memberi energi pada kepekaan intuisi dan ketajaman perasaan (felling) untuk hal-hal abstrak, seperti berpikir cepat.
- Cakra ketujuh warna energi violet bertanggung jawab pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi energi pada sikap seseorang berhubungan dengan keillahian.
Jadi, jelas bukan indigo child memiliki ketajaman intuisi
karena dari sinar elektromagnetik tubuhnya saja, yaitu auranya yang hampir
seluruhnya merupakan tanda keaktifan yang lebih dominannya pintu energi yang
satu itu yakni cakra mata ketiga yang terindikasikan mengeluarkan energi
berwarna indigo.
Umumnya orang yang berbakat sebagai indigo sudah tampak
sejak lahir, bahkan kenyataan sebagaimana umumnya juga merupakan karunia yang
turun-temurun. Jadi, secara alami mereka memang punya karunia itu dan ketajaman
intuisinya berlainan satu dengan yang lain.
Ada yang sangat peka sampai bisa mempunyai penglihatan
menembus ruang dan waktu, misalnya sambil mengadakan hubungan telepon dia bisa
menebak lawan bicaranya pakai baju warna apa atau sambil ngemil apa, juga
mempunyai penglihatan akan kejadian-kejadian yang lalu atau yang akan datang
dan keahlian seperti ini dimiliki orang yang dijuluki paranormal.
Tetapi, ada juga yang hanya bisa merasakan kenyamanan suatu
tempat atau lebih bisa membaca “pikiran orang”, ada juga yang bisa mengerjakan
sesuatu yang tidak pernah dia pelajari sebelumnya, seperti keahlian olahraga
tertentu, menulis, melukis sampai menjadi ahli tata rambut terkenal dsb.
Ada sebagian orang yang berubah menjadi indigo child dan
memiliki segala kelebihannya karena terbebas dari suatu penyakit berat atau
kecelakaan parah yang biasanya secara medis sudah dinyatakan tidak ada harapan
hidup lagi, tetapi tahu-tahu bisa kembali sehat normal dan menjalani hidup
seolah baru terbebas dari kematian dan mempunyai kemampuan intuisi tajam, bahkan
jadi bisa memunyai keahlian-keahlian khusus, seperti jadi terapis/ pengobat
dengan kemampuan khusus/tabib tanaman obat dan sebagainya.
Menangani Anak-anak Indigo
Umumnya anak Indigo berkepintaran tinggi, walaupun tidak
bisa diukur dengan prestasi sekolah dengan ukuran peringkat. Mereka punya
kemampuan berpikir, berdialog setingkat orang dewasa. Jadi, hati-hati kalau
berhadapan dengan seorang indigo jangan mengukur kemampuan berpikir mereka dari
usia dan pendidikannya. Terkadang apa yang tidak sampai dalam alam pikir kita
sebagai orang dewasa, indigo bisa mencapainya. Jadi, terkesan ia banyak akalnya
dan banyak maunya, menjadikan mereka suka dicap sebagai anak kecil “sok tahu”
atau kalau orang dewasa dicap sebagai orang sombonglah karena suka menganggap
lawan berdialog “telmi” (telat mikir).
Anehnya apa yang mereka mau, umumnya akan didapatkan dengan
mudah dan terkesan tidak masuk akal. Misalnya, anak indigo merengek pada
mamanya minta kue kesukaannya, tetapi karena banyak hal sang mama tidak bisa
memberinya, dia menangis sambil sesumbar kalau hari ini dia pasti mendapatkan
kue tersebut dan dengan tegas dia katakan berulang-ulang pasti akan
mendapatkannya!
Sang Mama hanya menghela napas di dalam batin berguman
sendiri, yang mengatakan walaupun kamu menangis memangnya siapa yang mau
memberikan kue kesukaanmu? Tetapi, apa yang terjadi, sore hari sang ayah pulang
sambil membawa kue yang dinanti dan ayah mendapatkannya sebagai oleh-oleh dari
seorang relasi yang berkunjung ke kantor. Nah kebetulan bukan!
Jadi, jangan menyepelekan tekad mereka untuk mendapatkan.
Indigo banyak yang memunyai kemampuan di luar nalar. Misalnya, dia bisa melihat dan berdialog dengan teman-teman di alam lain yang tidak bisa dilihat orang lain atau mendadak piknik keluarga yang sudah dirancang matang jauh hari sebelumnya hanya karena dia merasakan akan mendapat rintangan atau kecelakaan dalam perjalanan, jadi batal.
Indigo banyak yang memunyai kemampuan di luar nalar. Misalnya, dia bisa melihat dan berdialog dengan teman-teman di alam lain yang tidak bisa dilihat orang lain atau mendadak piknik keluarga yang sudah dirancang matang jauh hari sebelumnya hanya karena dia merasakan akan mendapat rintangan atau kecelakaan dalam perjalanan, jadi batal.
Nah itulah dilema bagi lingkungannya karena kalau intuisi
sang indigo dipercaya, batallah piknik keluarga hanya karena perasaan yang
tidak berdasar. Tetapi, kalau ditentang juga sudah ada rasa takut bahwa itu
adalah firasat dan semua bisa saja terjadi. Akhirnya indigo juga dikecam
sebagai “biang kerok” lah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai orang sakit
jiwa sampai-sampai diharuskan bahkan dipaksa untuk mau diterapi psikiater.
Ada seorang remaja datang menangis sambil bertutur bahwa dia
bukan mengkhayal, atau gila seperti yang orangtuanya tuduhkan kepadanya. Yaitu
bahwa dia betul-betul melihat makhluk-makhluk pengganggu yang selalu
mendatanginya dan menyebabkan salah satu anggota keluarga tersebut sakit berat.
Dia katakan kenapa sering melempar barang-barang dalam kamar
atau di ruang lain dalam rumah hanya karena dia melihat dan ingin mengusir
makhluk-makhluk menyeramkan yang dilihatnya dengan lemparan tersebut, tetapi
sang ibu yang merasa sebagai keluarga yang taat dalam beragama kalau sampai
mempercayai hal-hal yang dituturkan anaknya adalah sesuatu yang memalukan.
Karena itu, sang ibu berkilah mana ada makhluk halus (setan)
yang berani mengusik keluarganya, padahal mereka taat beribadah, rajin berdoa
dan sebagainya. Akibatnya vonis yang dianggap tidak waras dan ditempatkannya
“sementara” dia untuk dirawat di Klinik Rehabilitasi Jiwa di Jawa Timur.
Katakanlah sungguh sangat beruntung kalau anak indigo lahir di tengah-tengah
keluarga yang memang punya karunia itu atau paling tidak memahaminya, seperti
ibu yang penulis kenal baik, sang ibu bertutur kalau dia dulu sering dimarahi,
bahkan dipukul karena sang mama yang panik ketakutan karena diteriaki banyak
makhluk kecil yang menyeramkan merambat di tubuh sang mamanya.
Sekarang anak tersebut sudah menjadi seorang ibu yang
berputra-putri tiga orang dan semua seperti dirinya, putri terbesar memunyai
ketajaman intuisi yang luar biasa sampai-sampai semua program yang dibuatnya
hampir selalu gol. Misalnya masuk sekolah dengan uang bayaran yang jauh di
bawah teman-temannya supaya uang yang diberikan ayahnya tersisa untuk membeli
barang-barang khayalannya.
Anehnya, jumlah angka rupiahnya bisa persis yang dia rancang
dan putri itu punya kharisma yang bisa membuat teman-teman mau membantu apa
saja keperluannya mulai dari hal-hal sepele sampai hal-hal yang besar dan
repot.
Putra kedua seperti ibunya melihat makhluk-makhluk halus
berkeliaran dan membuatnya mendapat julukan “si penakut” karena selalu minta
ditemani kalau masuk ruangan yang dia katakan makhluknya jail dan dia takut
sendirian. Tetapi, karena sang ibu dulu juga mengalaminya, keadaan “lebih
beres” daripada mempunyai ibu yang tidak melihat dan tidak percaya bahkan
memvonis gila.
Putra ketiga memiliki intuisi tajam seperti kakak pertamanya
dan suka menjadi mitra bersama ibunya untuk memprogram keinginan-keinginan
mulai dari mendapatkan tempat parkir yang gampang di mal-mal yang ramai sampai
mendapatkan barang-barang keperluan yang sulit didapat, sehingga bisa didapat
dengan mudah karena hanya mereka berdua menyatukan pikiran untuk
mendapatkannya. Tinggal sang ayah yang sering dibuat bengong dan sering
diteriaki “uuh ayah telmi deh”.
Coba kita lihat di film-film barat bagaimana pihak
kepolisian merekrut orang-orang indigo yang disebut juga cenayang untuk
membantu mengungkap kejahatan yang pelik untuk diungkap secara nalar normal.
Bahkan, ada sekolah-sekolah atau perkumpulan khusus untuk orang dengan bakat
itu. Teman penulis mendapatkan gelar S3-nya dari Amerika untuk bakatnya itu dan
merasa sangat bahagia karena toh sekarang dengan karunianya dia bisa membantu
sesama dan memerlukannya.
Di Amerika, anak jenius yang ditulis oleh Ibu Theresia
Sujanti tersebut langsung ditangani dan diangkat jadi aset negara.
Tetapi, di Indonesia perhatian untuk anak jenius saja masih
tanda tanya, apalagi untuk anak indigo yang sering dicemooh “ada-ada saja”.
Nah, sangat disayangkan bukan, diharapkan ada yang mau
memelopori dan mendanai untuk membuat klub khusus supaya mereka bisa menarik
manfaat dari karunianya. Tidak sedikit anak indigo yang kebingungan dengan
kemampuannya menjadi frustrasi dan akhirnya menempuh jalan yang salah dalam
mengarungi hidup ini, seperti terjebak dalam pemakaian narkoba karena ingin
menghilangkan apa saja yang mereka alami dari lingkungannya yang selalu
mencemooh dan mengecapnya sebagai orang miring, anak kacau, anak pembangkang
dan sebagainya.
Mungkin bagi orang yang tidak mengalami akan terus
mencemooh, tetapi penulis yakin di Jakarta saja banyak orang yang masuk
kategori indigo child, bahkan beberapa orang yang punya nama besar dengan
keahliannya yang memadai, seperti seorang psikiater anak, psikologi, dokter,
dosen, guru atau siapa saja yang mau memikirkan masa depan anak-anak,
diharapkan untuk membantu mendirikan klab khusus untuk anak-anak itu, dan
memberi pengarahan yang benar, agar keadaan anak indigo yang frustrasi tidak
menimbulkan kejengkelan, kekacauan keluarga atau “keaiban keluarga” karena
dianggap punya anak cacat, yaitu sakit jiwa sungguh memalukan.
Jangan menutup kemungkinan bahwa mereka semua bisa berguna
bagi kepentingan umum dengan bakat-bakatnya. Setahu penulis untuk orang dewasa
di Jakarta sudah ada klub metafisika yang mengadakan kegiatan berkumpul untuk
berdiskusi di kalangan mereka sesama anggota dan diadakan sebulan sekali
bertempat di suatu hotel di bilangan Jakarta Selatan, tetapi untuk anak sampai
remaja sangat diharapkan dan dinantikan terwujudnya klab tersebut.
^^ Berkomentarlah dengan Bijak,
^^ Gunakan Kata yang Sopan
^^ Tidak mengandung unsur SARA
Terimakasih